Kondisi: Baru, Segel
Penulis: Claudine Salmon
Penerbit: KPG
Tahun Terbit: 2010
Tebal: 562 hlm.
Deskripsi:
Novel Indonesia pertama bukanlah Azab dan Sengsara, tetapi Tjhit Liap Seng (Bintang Tujuh). Bukan terbit awal 1920-an, tetapi 35 tahun sebelumnya. Bukan buah pena Merari Siregar, seorang Batak, melainkan seorang Tionghoa dari Bogor, Lie Kim Hok.
Malah karangan Lie Kim Hok itu didahului aktivitas penulis peranakan lain yang sejak tahun 1850-an, dengan munculnya dunia pers dan penerbitan, atau bahkan lebih awal lagi dalam bentuk naskah tulisan tangan, telah menerjemahkan ratusan novel dari bahasa Tionghoa.
Data-data ini mengundang kita untuk memandang kesusastraan Indonesia modern dengan mata baru. Seberapa luas sastra peranakan itu? Seberapa jauh berinteraksi dengan kesusastraan yang diciptakan orang pribumi? Bagaimana hubungannya dengan sastra Tionghoa dan Eropa? Apa relevansinya bagi masyarakat Indonesia kini? (*)
*Buku ini dapat kamu pesan melalui SMS ke nomor 085891444731 dengan menyertakan: nama lengkap, alamat pengiriman lengkap, nomor handphone, dan judul buku.
0 komentar:
Posting Komentar